SEPUTARMANADO – Adanya sinyal bahwa pemerintah bakal menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dalam waktu dekat ramai diberitakan oleh berbagai media. Hal tersebut lantaran anggaran subsidi BBM dan kompensasi energi Tahun 2022 yang membengkak hingga Rp. 502 Triliun.
Terkait dampak kompensasi energi yang membengkak tersebut tokoh masyarakat Sulawesi Utara (Sulut), Noris Tirayoh mengatakan bahwa pemerintah mau tidak mau harus menyesuaikan harga BBM dan masyarakat harus memahami serta mengerti kondisi saat ini.
“Kami mendukung pemerintah terkait kebijakan penyesuaian harga BBM, mengingat adanya anggaran subsidi BBM dan kompensasi energi pada 2022 yang membengkak serta dampak global akibat perang Ukraina-Rusia. Hal tersebut berdampak langsung kepada pasar global serta berdampak ke Indonesia sehingga harus dilakukan penyesuaian harga BBM,” kata Noris.
Lanjutnya, kondisi saat ini pemerintah mau tidak mau harus menyesuaikan harga BBM, terkait hal tersebut pemerintah harus memberikan pemahaman yang benar dan tepat kepada masyarakat.
“Pemahaman yang benar dan tepat ini agar masyarakat memahami dengan baik, karena hal tersebut akan membawa dampak bagi masyarakat kecil, pedagang yang ada di pasar dan para sopir angkutan,” pungkasnya.
Redaksi