Mengasihi Saudara Wujud Mengasihi Allah

Pdt Sendra Kawatu STh

(1 Yohanes 4:7-21)

 

Minsel, SeputarNusantara.id – Manusia sebagai makhluk sosial menyadari bahwa orang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Orang akan saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Seseorang pasti selalu menciptakan interaksi hubungan sosial satu dengan yang lain.

Menyatakan kasih kepada orang yang mengasihi kita adalah suatu hal yang biasa, tapi menyatakan kasih kepada semua orang termasuk kepada orang yang tidak menyukai kita kadang mustahil untuk dilakukan.

Hal ini disebabkan karena biasanya sikap seseorang terhadap orang lain ditentukan oleh sikap orang lain terhadap orang tersebut.

Jika demikian, maka kasih seseorang akan bergantung pada kondisi hati seseorang bukan pada kesadaran untuk melakukan apa yang di Firmankan Tuhan.

Untuk itu sangat perlu bagi setiap orang untuk terus menerus diingatkan apa yang menjadi kewajiban orang percaya terutama tentang “Mengasihi Sesama Sebagai Wujud Mengasihi Allah”.

1 Yohanes 4:7-21 diawali dengan suatu kalimat ajakan untuk saling mengasihi.

Penting untuk diketahui bahwa mengasihi dari kata dasar “kasih” diterjemahkan dari teks Yunaninya yakni “agaphe’”.

Dari istilah Yunani ada 4 kata yang diterjemahkan kasih dengan makna arti kata yang berbeda-beda.

Pengajaran Hellenisme yang sering dirasakan orang adalah pengajaran yang hanya sebatas kasih karena ada maunya.

Itu seperti yang kita kenal dengan kasih Eros biasanya ini karena rasa cinta kepada seseorang dan itu biasa berlawanan jenis.

Kasih yang sebatas dalam seksualitas dan kasih itu dia mudah luntur.

Juga yang kita kenal dengan kasih Filia, dimana kasih ini cuma karena hubungan pertemanan, persahabatan yang saling menguntungkan.

Kalau misalnya tidak bisa beri keuntungan, maka tidak akan berpihak kepada kita, bukan lagi teman.

Jadi kasih seperti ini gampang luntur.

Juga yang kita kenal dengan kasih Storge, dimana ini terlihat dimana kasih kekeluargaan, karena ada hubungan bersaudara.

Namun dalam prakteknya, tidak bertahan lama, sebab sering ada beda pendapat di kehidupan keluarga.

Sementara, Kasih Agaphe adalah kasih yang kekal, kasih yang tulus, kasih yang tidak pura-pura.

Kalau dia marah dia bilang marah, jika salah dia tegur, tapi yang tidak pernah menuntut balas.

Di antara keempat istilah Yunani tersebut kasih “agaphe” berarti kasih yang tidak mementingkan diri sendiri yang identik dengan kasih Allah terhadap ciptaan-Nya.

Karena, sesungguhnya bukan kita yang mengasihi tapi Dia Allah Tuhan kita yang lebih dulu dan yang mengerjakan kasih itu melalui pengorbanan Yesus Kristus di Kayu Salib.

Lakukan kasih daripada Tuhan dengan berdoa selalu, memohonkan Tuhan buka hati, sehingga Tuhan mampukan kita mempraktekkan kasih itu.

Yesus adalah kasih, yang menutupi dan mengalahkan banyak hal termasuk rasa marah.

Nikmat berkat Tuhan akan selalu kita rasakan sekalipun dengan berbagai kesulitan yang harus ada.

Mempraktekkan kasih Allah itu hanya dapat kita lakukan kalau kita memiliki hubungan yang erat dan selalu ada dalam kesadaran akan kasih Allah dalam hidup kita.

Bahwa sesungguhnya bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus anaknya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita

Dengan kita memperlakukan hal itu dalam hidup bersama dengan sesama bahkan dengan dunia ciptaan Tuhan, sehingga terjalin hubungan yang indah dengan Tuhan sang kasih itu maka terpujilah nama Tuhan.

Amin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *