Jakarta — Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani, melepas kepulangan 26 pekerja migran Indonesia (PMI) dari Ukraina ke daerah asal, Senin (7/3/2022). Para pekerja ini sempat melakukan karantina di Wisma Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta.
Kepulangan mereka dari Ukraina ini, sebagai respon cepat bentuk kehadiran negara melindungi Pekerja Migran Indonesia yang berada di daerah konflik dan menjadi tanggung jawab negara.
“PMI harus berbangga karena menjadi Pahlawan Devisa. Kebijakan Presiden Jokowi menjadikan PMI sebagai warga VVIP juga diwujudkan dengan fasilitas yang memadai. Tidak hanya itu, banyak kemudahan dan kebijakan gratis yang dilakukan untuk PMI,” kata Benny Ramdhani, dalam rilis tertulisnya.
PMI menjadi aset penting pemerintah Indonesia, itu sebabnya Benny menjaga betul posisi terhormat PMI, dimana penghapusan pemalakan dan proses pembodohan jangan sampai dilakukan.
“Hal itu buruk, berdampak merusak. Pemulangan terhadap PMI dari Ukraina ini menggunakan anggaran negara, merupakan kewajaran. Lalu kami memulangkan PMI ke daerah masing-masing dengan anggaran negara menjadikan sebuah keharusan,” ujar Benny Ramdhani.
Apapun yang dilakukan negara untuk PMI, dibalik semua itu Benny menghimbau agar rakyat Indonesia memilih bekerja ke luar negeri dengan cara yang resmi. Karena dampak dari keberangkatan ilegal PMI, memberi resiko membahayakan PMI itu sendiri.
“BP2MI terus memaksimalkan perannya, dan evakuasi PMI dari Ukraina ini merupakan buah dari kerja kolaboratif BP2MI dengan stakeholder terkait. Termasuk Kemenlu, Kemenhan, dan instansi lainnya. Mari kita kawal, antar mereka sampai ke kampung halaman masing-masing,” katanya lagi.
Ada tiga hal menurut Benny yang sementara dilakukan untuk PMI, yakni perumahan bersubsidi, bebas bea masuk barang milik PMI, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi PMI.
“Saya berterima kasih atas pengorbanan, dan perjuangan PMI untuk Indonesia. PMI merupakan bagian penting dari rakyat yang memberi kontribusinya dalam pembangunan. Dari PMI negara mendapatkan pemasukan devisa terbesar kedua. Ini merupakan prestasi yang membanggakan kita semua,” pungkasnya.
(Redaksi)