MINSEL, SEPUTARNUSANTARA — Pembangunan rumah industri factory sharing dimulai. Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki yang langsung melakukan peletakan batu pertama, di susul Bupati Franky Wongkar. Menteri berharap Minsel sebagai pilot projects pembagunan factory sharing di Indonesia berjalan lancar.
“Ini harus berhasil sehingga kita bisa replikasi lagi ke daerah lain dan berbagai tempat,” ungkap Masduki yang didampingi Bupati Minsel Franky Wongkar di sela-sela grounbreaking, factory sharing, Jumat (23/09) siang tadi.
Kehadiran rumah produksi petani kelapa yang akan dikelola melalui koperasi bersama itu kedepan, menurut mantan Kepala staf Kepresidenan RI itu akan memberikan kontribusi bagi produktivitas para petani kelapa. Sehingga kedepan para petani tidak lagi hanya menjual kepala butiran tapi bisa mengolahnya menjadi berbagai macam produk sehingga bisa memberikan nilai tambah.
“Seperti pembuatan briket, Santang kelapa bahkan juga minyak kelapa,” katanya.
Dengan cara semacam ini, Menteri meyakini kesejahteraan masyarakat mengalami peningkatan. Selain itu, hasil olahan kepala dan turunannya nanti ketika diproduksi melalui factory sharing ini memiliki standar produk industri, karena diolah menggunakan teknologi modern, yang tidak mungkin dimiliki oleh petani perorangan.
“Sehingga rumah produksi bersama ini harus dikelola oleh koperasi, dan petani kelapa yang ada bisa bergabung bersama di dalamnya,” tandas Menteri.
Selain pengolahan, kemudahan-kemudahan yang bisa didapatkan melalui koperasi juga akan memudahkan proses penjualan produk apakah ke luar negeri maupun di dalam negeri.
“Sulut potensi kelapanya sangat luar biasa, oleh kerena itu, keunggulan-keunggulan komparatif daerah semacam ini penting untuk ditingkatkan supaya bisa memberikan nilai tambah bagi para petani,” harap Menteri.
Mentri berharap ketersediaan bahan baku juga menjadi perhatian penting. Dia mengingatkan ketika produksi sudah jalan dukungan bahan baku harus selalu tersedia.
“Jangan sampai pabrik sudah mulai jalan, malah kekurangan bahan baku. Ini harus sustainable,” ingat Menteri.
Sementara itu, Bupati Minsel Franky Wongkar dalam sambutannya menyebutkan Minsel sangat beruntung menjadi salah satu dari 5 daerah se-Indonesia yang mendapat program factory sharing.
FDW yang diketahui memang sahabat seperjuangan Menteri Teten Masduki itu merinci Minsel memiliki luas lahan untuk area tanam kelapa sebesar 46 ribu hektare. terdapat 600 UKM yang secara khusus mengembangkan komoditas kelapa dari RPB ini.
Kepala daerah yang dikenal low profile itu meyakini rumah produksi bersama akan membantu para petani kelapa khususnya UMKM untuk mendapatkan nilai tambah melalui hilirisasi olahan kelapa.
“Marilah kita bergandengan tangan dan mendukung serta bekerja sama untuk menyukseskan ini. Hanya 5 kabupaten/kota yang menerima proyek pembangunan rumah produksi bersama ini dan Minahasa Selatan beruntung dapat menjadi salah satunya,” tandas FDW.
Diketahui pembagunan factory sharing ini akan menelan anggaran sebesar Rp95 miliar dalam kurun waktu 3-4 tahun. Untuk tahap pertama ini disiapkan anggaran sebesar Rp10,8 miliar.
Selain Bupati Minsel Franky Wongkar, turut hadir dalam acara tersebut, Kapolres Minsel AKBP Bambang Herlyanto, Kejari Amurang Budi Hartono, para jajaran eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dan perwakilan sejumlah petani kelapa.
(DArK/Adve)